GALERI FOTO BERBICARA: PERANTAIAN DI TAMBANG BATUBARA OMBILIN-SAWAHLUNTO

PERANTAIAN DI TAMBANG BATUBARA OMBILIN-SAWAHLUNTO
Membaca catatan dan cerita 'sejarah kelam' perantaian,beginilah sepertinya awal mobilisasi 'orang rantai' dengan kereta api dari berbagai penjuru Hindia Belanda untuk dipekerjakan secara paksa pada tambang batubara Ombilin-Sawahlunto dibawah kekuasaan kolonial Belanda. (Sumber Ilustrasi visual foto: Mytraverlblogging.com.)
Jejak masa yang penuh pelanggaran akan azazi kemanusiaan itu masih dapat ditemukansebagai  koleksi Museum Goedang Ransoem yang disajikan pada Galeri Tambang Info-Box Lobang Wisata Tambang Mbah Soero. Tinggalan berupa rantai kaki dan tangan para pekerja paksa (orang rantai) menjadi saksi yang sesungguh bisa berbicara banyak kepada kita hari ini.
Sumber Foto: Museum Goedang Ransoem//Photography: Dedi

Inilah tempat perantaian itu selama masa hukuman 5-20 tahun menjalani hari-harinya dari penjara yang terhubung langsung ke mulut lobang tambang di Sei. Durian Kota Sawahlunto. Bekas komplek bangunan ini pernah juga difungsikan sebagai Sekolah Tambang, Ombilin Mining Training Center (OMTC) dan sebagai Balai Diklat Tambang Bawah Tanah (BDTBT) dibawah naungan Departemen Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) RI sejak awal tahun 2000 an hingga sekarang. Puing bangunan penjara dengan dinding beton tinggi ditaburi pecahan kaca (beling) dan diatasnya masih ditambah kawat berduri masih dapat disaksikan sebagai situs jejak tambang Ombilin Sawahlunto.

Sumber Foto: 
ANRI, Doc. Museum Goedang Ransoem Kota Sawahlunto